Berbicara kota Palembang, Sangat banyak destinasi Wisata yang dapat dikunjungi di Kota Palembang Beberapa diantaranya ;
SUNGAI MUSI
sungai Musi ini
panjangnya 460 km membelah Propinsi Sumatera Selatan dari Timur ke Barat yang
bercabang-cabang dengan delapan anak sungai besar yaitu: Sungai Komering, Ogan,
Lematang, Kelingi, Lakitan, Semangus, Rawas dan Batanghari Leko. Karena ini
Sumatera Selatan dikenal dengan julukan Batanghari Sembilan.
Mengapa dinamai Sungai Musi dan kapan nama tersebut mulai dipakai, tidak ada yang tahu pasti. Nama Musi ini terdapat di India, terjadinya hubungan Kerajaan Sriwijaya dam Kerajaan di India atau nama tersebut diambil dari salah satu bahasa daerah Kayuagung “Musi berarti Ikut”. Apakah Musi berarti aliran, masih perlu penelitian lebih lanjut.
Disepanjang sungai Musi kita dapat melihat pemukiman penduduk seperti Rumah Rakit, PT. Pusri, Pertamina, Daerah Bagus Kuning, Masjid Lawang Kidul, Masjid Ki Merogan, Benteng Kuto Besak, Warung Terapung dan kegiatan masyarakat disepanjang Sungai Musi Tersebut
Di perairan Sungai Musi ini pada setiap hari jadi Kota Palembang dan Hari Ulang Tahun Proklamasi Kemerdekaan RI diadakan lomba Perahu Bidar dan Perahu Motor Hias. Masyarakat yang menyaksikan peristiwa ini tidak hanya masyarakat kota Palembang, tetapi juga masyarakat luar kota Palembang bahkan wisatawan mancanegara.
Untuk menikmati keindahan Sungai Musi dapat menggunakan Ketek, Speed Boat atau untuk rombongan dengan jumlah besar dapat menggunakan kapal wisata “Sigentar Alam” dan kapal “Putri Kembang Dadar”.
Mengapa dinamai Sungai Musi dan kapan nama tersebut mulai dipakai, tidak ada yang tahu pasti. Nama Musi ini terdapat di India, terjadinya hubungan Kerajaan Sriwijaya dam Kerajaan di India atau nama tersebut diambil dari salah satu bahasa daerah Kayuagung “Musi berarti Ikut”. Apakah Musi berarti aliran, masih perlu penelitian lebih lanjut.
Disepanjang sungai Musi kita dapat melihat pemukiman penduduk seperti Rumah Rakit, PT. Pusri, Pertamina, Daerah Bagus Kuning, Masjid Lawang Kidul, Masjid Ki Merogan, Benteng Kuto Besak, Warung Terapung dan kegiatan masyarakat disepanjang Sungai Musi Tersebut
Di perairan Sungai Musi ini pada setiap hari jadi Kota Palembang dan Hari Ulang Tahun Proklamasi Kemerdekaan RI diadakan lomba Perahu Bidar dan Perahu Motor Hias. Masyarakat yang menyaksikan peristiwa ini tidak hanya masyarakat kota Palembang, tetapi juga masyarakat luar kota Palembang bahkan wisatawan mancanegara.
Untuk menikmati keindahan Sungai Musi dapat menggunakan Ketek, Speed Boat atau untuk rombongan dengan jumlah besar dapat menggunakan kapal wisata “Sigentar Alam” dan kapal “Putri Kembang Dadar”.
PULAI KEMARO
Di tengah Sungai Musi
terdapat sebuah pulau bernama Pulau Kemaro. Nama tersebut berarti pulau yang
tidak pernah tergenang air, walaupun air pasang besar, pulau tersebut tidak
akan kebanjiran dan akan terlihat dari kejauhan terapung-apung di atas perairan
Sungai Musi.
Pulau ini mempunyai legenda tentang kisah cinta “Siti Fatimah putri Raja Palembang yang dilamar oleh anak raja China bernama Tan Bun Ann”. Syarat yang diajukan Siti Fatimah pada Tan Bun Ann adalah menyediakan 9 guci berisi emas, keluarga Tan Bun Ann menerima syarat yang diajukan. Untuk menghindari bajak laut saat diperjalanan membawa emas dari negeri China, maka emas yang di dalam guci tersebut ditutupi dengan asinan dan sayur. Ketika kapal tersebut tiba di Palembang, Tan Bun Ann memeriksa guci tersebut yang telah ditutupi asinan dan sayur. Dengan rasa marah dan kecewa maka seluruh guci tersebut dibuangnya ke sungai Musi. Tetapi pada guci yang terakhir terhempas pada dinding kapal dan pecah berantakan sehingga terlihatlah kepingan emas yang ada di dalamnya.
Rasa penyesalah membuat anak raja China tersebut mengambil keputusan untuk menerjunkan diri ke sungai dan tenggelam. Melihat kejadian itu, Siti Fatimah ikut menerjunkan diri ke sungai sambil berkata “Jika ada tanah yang tumbuh di tepi sungai ini, maka disitulah kuburan saya.”
Di pulau ini terdapat sebuah kelenteng Budha yang selalu dikunjungi penganutnya terutama pada perayaan Cap Go Meh yang tidak hanya masyarakat keturunan Tionghoa di kota Palembang, tetapi dari berbagai daerah di Indonesia bahkan mencanegara seperti Singapura, Hongkong, RRC dan lain-lain. Kita dapat ke pulau ini dengan menggunakan transportasi air seperti Ketek, Speed Boat, Kapal Wisata Putri, Kembang Dadar, Sigentar Alam dan Perahu Naga dari dermaga wisata Benteng Kuto Besak (BKB) atau dari pabrik Intirub.
Bagi yang percaya, di pulau ini kita dapat meramal nasib kita dengan menggunakan kayu hitam yang ada di makam Tan Bun Ann dan Siti Fatima.
Pulau ini mempunyai legenda tentang kisah cinta “Siti Fatimah putri Raja Palembang yang dilamar oleh anak raja China bernama Tan Bun Ann”. Syarat yang diajukan Siti Fatimah pada Tan Bun Ann adalah menyediakan 9 guci berisi emas, keluarga Tan Bun Ann menerima syarat yang diajukan. Untuk menghindari bajak laut saat diperjalanan membawa emas dari negeri China, maka emas yang di dalam guci tersebut ditutupi dengan asinan dan sayur. Ketika kapal tersebut tiba di Palembang, Tan Bun Ann memeriksa guci tersebut yang telah ditutupi asinan dan sayur. Dengan rasa marah dan kecewa maka seluruh guci tersebut dibuangnya ke sungai Musi. Tetapi pada guci yang terakhir terhempas pada dinding kapal dan pecah berantakan sehingga terlihatlah kepingan emas yang ada di dalamnya.
Rasa penyesalah membuat anak raja China tersebut mengambil keputusan untuk menerjunkan diri ke sungai dan tenggelam. Melihat kejadian itu, Siti Fatimah ikut menerjunkan diri ke sungai sambil berkata “Jika ada tanah yang tumbuh di tepi sungai ini, maka disitulah kuburan saya.”
Di pulau ini terdapat sebuah kelenteng Budha yang selalu dikunjungi penganutnya terutama pada perayaan Cap Go Meh yang tidak hanya masyarakat keturunan Tionghoa di kota Palembang, tetapi dari berbagai daerah di Indonesia bahkan mencanegara seperti Singapura, Hongkong, RRC dan lain-lain. Kita dapat ke pulau ini dengan menggunakan transportasi air seperti Ketek, Speed Boat, Kapal Wisata Putri, Kembang Dadar, Sigentar Alam dan Perahu Naga dari dermaga wisata Benteng Kuto Besak (BKB) atau dari pabrik Intirub.
Bagi yang percaya, di pulau ini kita dapat meramal nasib kita dengan menggunakan kayu hitam yang ada di makam Tan Bun Ann dan Siti Fatima.
Taman Hutan Wisata Punti Kayu
Hutan Wisata Punti
Kayu ini dapat dijangkau dengan kendaraan umum trayek km 12 yang letaknya
sekitar 7km dari pusat kota dengan luas sekitar 50 ha. Sejak tahun 1938 telah
ditetapkan sebagai hutan lindung.
Sejak tahun 1986 hasil kesepakatan antara Propinsi Sumatera Selatan dan Departemen Kehutanan, Hutan Wisata Punti Kayu menjadi Hutan Wisata dengan menambah beberapa sarana wisata.
Taman Wisata Punti Kayu dibagi atas 4 wilayah, yaitu:
*Wilayah taman rekreasi yang mempunyai fasilitas:
1. Kolam renang
2. Tempat berteduh
3. Pos Keamanan dan Pos Informasi
4. Kebun Binatang
5. Sarana Olahraga
6. Ruang Serbaguna
*Wilayah Hutan Lindung
*Wilayah Perkemahan
*Wilayah danau dan rawa
Sejak tahun 1986 hasil kesepakatan antara Propinsi Sumatera Selatan dan Departemen Kehutanan, Hutan Wisata Punti Kayu menjadi Hutan Wisata dengan menambah beberapa sarana wisata.
Taman Wisata Punti Kayu dibagi atas 4 wilayah, yaitu:
*Wilayah taman rekreasi yang mempunyai fasilitas:
1. Kolam renang
2. Tempat berteduh
3. Pos Keamanan dan Pos Informasi
4. Kebun Binatang
5. Sarana Olahraga
6. Ruang Serbaguna
*Wilayah Hutan Lindung
*Wilayah Perkemahan
*Wilayah danau dan rawa
Bukit Siguntang
Daerah ini terletak di
atas ketinggian 27 meter dari permukaan laut, tepat di Kelurahan Bukit Lama.
Tempat ini sampai sekarang masih tetap dikeramatkan karena di sini terdapat beberapa
makam, diantaranya:
1. Raja si Gentar Alam
2. Putri Kembang Dadar
3. Putri Rambut Selako
4. Panglima Bagus Kuning
5. Panglima Bagus Karang
6. Panglima Tuan Junjungan
7. Panglima Raja Batu Api
8. Panglima Jago Lawang
1. Raja si Gentar Alam
2. Putri Kembang Dadar
3. Putri Rambut Selako
4. Panglima Bagus Kuning
5. Panglima Bagus Karang
6. Panglima Tuan Junjungan
7. Panglima Raja Batu Api
8. Panglima Jago Lawang
Berdasarkan
hasil penemuan pada tahun 1920 di sekitar bukit ini telah ditemukan sebuah
patung (arca) Budha bergaya seni Amarawati yang raut wajah Srilangka berasal
dari abad XI Masehi yang sekarang diletakkan di halaman Museum Sultan Mahmud
Badaruddin II. Kita dapat melihat panorama kota Palembang dari ketinggian Bukit
Siguntang dengan menempuh kendaraan umum jurusan bukit besar.
Bukit Kuning
Daerah ini terletak di
Kecamatan Seberang Ulu II, tepatnya di Kompleks Bagus Kuning Plaju yang
merupakan Makam Ratu Bagus Kuning dan sampai saat ini masih dikeramatkan karena
menurut legenda Ratu Bagus Kuning orang yang sakit sebagai penyambung risalah
Rasulullah melalui para wali untuk menyebarkan agama Islam di daerah yang
dikuasainya yaitu Kawasan Batanghari Sembilan pada abad ke XVI. Beliau mempunyai
pengikut atau penghulu sebanyak 11 orang, yaitu:
1. Penghulu Gede
2. Datuk Buyung
3. Kuncung Emas
4. Panglima Api
5. Syekh Ali Akbar
6. Panglima Bisu
7. Syekh Maulana Malik Ibrahim
8. Syekh Idrus
9. Putri Kembang Dadar
10. Putri Rambut Selako
11. Bujang Juaro
1. Penghulu Gede
2. Datuk Buyung
3. Kuncung Emas
4. Panglima Api
5. Syekh Ali Akbar
6. Panglima Bisu
7. Syekh Maulana Malik Ibrahim
8. Syekh Idrus
9. Putri Kembang Dadar
10. Putri Rambut Selako
11. Bujang Juaro
Ratu Bagus Kuning hingga akhir
hayatnya tidak pernah menikah dan tidak pernah haid (tetap suci), selain itu
kita dapat melihat monyet/kera jinak yang menurut cerita keturunan siluman kera
yang pada waktu itu bertanding dengan Ratu Bagus Kuning mengalami kekalahan
sehingga siluman kera bersumpah keturunannya akan menjadi pengikut setia Ratu
Bagus Kuning. Hingga saat ini kera-kera tersebut ada dan jumlahnya tetap tidak
kelihatan bertambah.
-Plaza Benteng Kuto Sesak
Terletak di kawasan Benteng Kuto Besak di tepian sungai Musi merupakan salah satu tempat menarik untuk dikunjungi orang. Hampir setiap hari banyak pengunjungnya untuk menikmati keindahan Sungan Musi dan melihat Landmark Palembang.
Terletak di kawasan Benteng Kuto Besak di tepian sungai Musi merupakan salah satu tempat menarik untuk dikunjungi orang. Hampir setiap hari banyak pengunjungnya untuk menikmati keindahan Sungan Musi dan melihat Landmark Palembang.
0 Response to "Tempat Wisata di Kota Palembang"